Pengertian Technopreneurship
About this post:I Nyoman Yodya Mahesa Sastra2105551126TechnopreneurshipI Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.Kelas EProgram Studi Teknologi InformasiFakultas TeknikUniversitas Udayana
Illustrasi Technopreneurship
Sumber: Flickr
Sebelum berbicara mengenai apa itu Technopreneurship, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai Entrepreneurship. Entrepreneurship menurut teknokrat.ac.id diartikan sebagai kewirausahaan. Kewirausahaan memiliki esensi menciptakan nilai tambah di pasar dengan mengombinasikan sumber daya dengan cara baru. Nah jika seseorang menjalankan prinsip tersebut, maka ia layak disebut dengan Enterpreneur.
Perlu diperhatikan bahwa pedagang berbeda dengan seorang Enterpreneur. Mari kita ambil contoh secara nyata. Sebut saja A, membeli pisang dengan harga Rp2.000 dan menjualnya di pasar seharga Rp2.500. Sedangkan B membeli pisang dengan harga Rp2.000 lalu mengolahnya menjadi minuman pisang, kemudian menjualnya seharga Rp17.500. Dengan begitu B menciptakan nilai tambah di pasaran dengan mengolah pisang yang ia beli kemudian menjualnya dalam bentuk minuman kemasan. A merupakan seorang pedagang dan B merupakan seorang Enterpreneur.
Lalu apa bedanya dengan Technopreneurship? Seorang entrepreneur yang menjalankan usahanya dengan memanfaatkan teknologi merupakan seseorang yang disebut dengan technopreneur. Contohnya seperti Steve Jobs, pendiri dari Apple ini menggabungkan beberapa komponen elektro dan menciptakan telepon pintar bernama Iphone. Ada juga Nadiem Makarim yang berasal dari Indonesia yang dikenal sebagai pendiri aplikasi Gojek, dengan menawarkan jasa ojek melalui telepon pintar.
Daftar Pustaka:
2105551126
Technopreneurship
I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
Kelas E
Program Studi Teknologi Informasi
Fakultas Teknik
Universitas Udayana
Illustrasi Technopreneurship Sumber: Flickr |
Sebelum berbicara mengenai apa itu Technopreneurship, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai Entrepreneurship. Entrepreneurship menurut teknokrat.ac.id diartikan sebagai kewirausahaan. Kewirausahaan memiliki esensi menciptakan nilai tambah di pasar dengan mengombinasikan sumber daya dengan cara baru. Nah jika seseorang menjalankan prinsip tersebut, maka ia layak disebut dengan Enterpreneur.
Perlu diperhatikan bahwa pedagang berbeda dengan seorang Enterpreneur. Mari kita ambil contoh secara nyata. Sebut saja A, membeli pisang dengan harga Rp2.000 dan menjualnya di pasar seharga Rp2.500. Sedangkan B membeli pisang dengan harga Rp2.000 lalu mengolahnya menjadi minuman pisang, kemudian menjualnya seharga Rp17.500. Dengan begitu B menciptakan nilai tambah di pasaran dengan mengolah pisang yang ia beli kemudian menjualnya dalam bentuk minuman kemasan. A merupakan seorang pedagang dan B merupakan seorang Enterpreneur.
Lalu apa bedanya dengan Technopreneurship? Seorang entrepreneur yang menjalankan usahanya dengan memanfaatkan teknologi merupakan seseorang yang disebut dengan technopreneur. Contohnya seperti Steve Jobs, pendiri dari Apple ini menggabungkan beberapa komponen elektro dan menciptakan telepon pintar bernama Iphone. Ada juga Nadiem Makarim yang berasal dari Indonesia yang dikenal sebagai pendiri aplikasi Gojek, dengan menawarkan jasa ojek melalui telepon pintar.
Daftar Pustaka:
Komentar
Posting Komentar